Sabtu, 29 November 2008

Vanishing Acts~Jodi Picoult

Memiliki anak benar-benar membuat saya bisa menghayati novel ini. Premis dasarnya, “kalau kau harus melanggar hukum demi anakmu, akankah kau melakukannya?” benar-benar jadi pertanyaan besar bagi semua orangtua.

Alkisah Delia Hopkins yang tinggal di New Hampshire punya kehidupan yang sempurna. Dia dibesarkan oleh ayah yang mengasihinya (Andrew), punya tunangan yang pengacara (Eric), punya putri berusia 5 tahun dari tunangannya itu (Sophie), dan sahabat masa kecil yang setia (Fitz). Dia juga punya pekerjaan Search-and-Rescue, mencari orang hilang dengan bantuan anjingnya, Greta.

Tapi saat Delia mempersiapkan pernikahannya, datang kejutan besar yang memorakporandakan hidupnya. Andrew ditahan dengan tuduhan menculik Delia waktu kecil. Awalnya Delia tidak percaya dan meminta Eric membela ayahnya, tapi kemudian terungkap Andrew memang membawa pergi Delia dari ibu kandungnya saat Delia berusia 4 tahun. Apa alasan Andrew? Ibu kandung Delia ternyata pemabuk, dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri, apalagi mengurus anak kecil. Tapi apakah itu sudah cukup untuk membawa pergi Delia, memisahkannya dari ibu kandungnya? Pengadilan bergulir di negara bagian Arizona, tempat kejadian perkara. Delia bertemu lagi dengan ibunya, belajar lagi tentang masa lalunya yang hilang, berpusar dalam pertanyaan-pertanyaan, juga mengkaji ulang hubungannya dengan Eric dan Fitz, dan perannya sebagai ibu Sophie. Dia merasa kehilangan dirinya, mempertanyakan jati dirinya yang sesungguhnya.

Metafora-metafora yang digunakan Jodi Picoult dalam novel ini (dan sepertinya pada novel-novelnya yang lain juga) sangat kuat dan menyentuh. Misalnya Delia yang bekerja mencari orang hilang, tapi ternyata dirinya sendiri “hilang”. Lalu pernikahan Delia dan Eric yang terus-menerus tertunda karena ternyata Eric pemabuk—sementara Delia dibawa pergi dari ibunya karena wanita itu pemabuk.

Novel-novel Jodi Picoult selalu menyentuh masalah keluarga dan mempertanyakan hal-hal besar yang bisa terjadi di keseharian kita. Meskipun demikian tema yang diangkatnya sangat tidak umum. Misalkan saja dalam My Sister's Keeper, Jodi Picoult mengangkat tema anak yang dilahirkan untuk menjadi penolong kakaknya yang sakit-sakitan. Ini tema yang sangat khusus, tapi bukannya tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata. Demikian pula tema dalam Vanishing Acts ini, penculikan oleh orangtua kandung sendiri, yang bukannya mustahil terjadi dalam hidup sehari-hari. Jodi juga sangat piawai meramu emosi-emosi yang mungkin muncul dan dialami oleh tokoh-tokoh ceritanya. Sisi keseharian tema tapi keuletan Jodi mengolahnya ini membuat saya jadi mengaguminya. Inilah pengarang profesional yang bukan sekadar menuliskan ide, tapi mengolah, meriset, mengulik segala sisi ide itu sebelum merangkaikannya menjadi narasi yang indah dan membuai pembacanya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

suka jodi picoult juga?? saya beli ke-5 bukunya yang diterjemahkan ke bahasa indonesia