Kamis, 02 Februari 2012

Blessings

Dalam dua hari ini dua kali saya mendapat pesan yang nyaris sama, yang sayang kalau tidak dibagikan.

Yang pertama begini: rezeki itu kakinya sepuluh, kita kakinya dua. Mau sampai kapan kita ngejar rezeki, nggak bakalan kekejar. Mendingan kita diam saja, bikin diri kita semenarik mungkin, nanti rezeki yang datang sendiri ke kita. (www.manislegit.blogspot.com)

Itu mungkin versi "bisnis" dan "modern"-nya.

Lalu saya dapat versi "biblis"-nya: Kita mengikuti berkat (versi di atas: mengejar rezeki) atau berkat mengikuti kita (versi di atas: membuat diri menarik sehingga rezeki datang). Kalau kita ngotot mengikuti berkat, dalam artian kita berdoa hanya untuk hal-hal duniawi, kita akan mati dan jauh dari Tuhan. Tapi kalau kita "diam saja", dalam artian berdoa untuk menyerahkan segalanya ke tangan Tuhan, maka berkat akan datang sendiri bagi kita.

Oke, versi pertama lebih mudah dimengerti kali yaaa... hehehe... Tapi kedua versi ini punya makna yang sama dan menurut saya sih benar. Menurut saya, kita harus berusaha 101% untuk menjadi the best we can do, lalu everything else will follow.

Misalnya saya sebagai ibu rumah tangga, selama ini kebanyakan whining dan minta pengertian orang-orang "ih, gue kan gak punya pembantu blablabla". So what? Orang lain juga nggak punya pembantu kok, just live it! Saya merasa karena saya kebanyakan mengasihani diri sendiri, justru akhirnya saya tidak 101% sebagai ibu, males ini, males itu, minta dimengerti ini dan itu. Padahal seharusnya kalau saya bisa put my heart in to it, maka saya bisa mendapat hasil yang lebih baik, rumah yg lebih rapi, makanan yang lebih sehat, anak yang lebih berkembang, dll dst.

Masalah tidak 101% ini rupanya sudah jadi penyakit saya sejak kecil. Saya masih ingat guru-guru SD saya yang memberi nasihat supaya lebih rajin setiap acara penerimaan rapor. Tapi ya itulah... Kayaknya selalu saja ada hal lain yang lebih menarik untuk dilakukan ketimbang belajar (waktu kecil dulu). Khawatirnya, sekarang meskipun sudah dewasa dan mengerti ini-itu, saya tetap selalu berhasil mendapat pengalih perhatian dari hal-hal lain yang seharusnya lebih utama untuk saya lakukan.

Kesimpulan paragraf di atas: untuk jadi 101% kita harus fokus... hehehe...

(Betapa menulis blog ini membawa pencerahan.)

Yah, anyway, kembali ke masalah berkat dan rezeki. Berkat memang tidak harus dikejar, tapi tetap harus diusahakan. Diusahakan dengan... fokus dan berjuang 101%. Semangat!!!